Ohayougozaimasu
minna san, update artikel kali ini adalah lanjutan dari pelajaran sebelumnya ya
yaitu partikel wa, mo dan no. Semua nya pasti sudah mengerti dan paham tentang
penggunaan partikel wa, mo dan no ya. So, kita lanjut ke tahap berikutnya yaitu
tentang, desu, dewa arimasen, kata tunjuk (kono, sono, ano).
1. Desu です(Pernyataan)
Kata desu
merupakan kata yang menjelaskan suatu pernyataan bernilai positif yang terletak
di akhir sebuah pernyataan atau akhir kalimat dan menunjukkan bahwa kalimat itu
kalimat/ bahasa sopan. Kata desu selalu berdampingan dengan kata benda dan kata
sifat. Berdampingan disini maksudnya bahwa kata desu akan selalu digunakan
ketika predikat dari kalimat pernyataan kata sifat dan kata benda.
Perhatikan contoh-contoh
berikut:
わたし は インドネシア 人 です。
Watashi
wa indonesia jin desu
Saya adalah
orang Indonesia
やまだ さん は しんせつな です。
Yamada
san wa sinsetsuna desu
Tuan Yamada ramah
私 は にほん の がくせい です。
Watashi
wa nihon no gakusei desu.
Saya adalah siswa
dari Jepang
のびた は じょうずな です。
Nobita
wa gakusei ga jouzu desu
Nobita adalah
siswa yang pandai
Dari contoh
diatas dapat dilihat bahwa, semua kaliamat diakhiri dengan desu dan sebelum
desu terdapat kata benda dan kata sifat. Pertanyaan terakhir nya, bagaimana
sebuah kalimat tersebut tanpa diakhiri dengan kata desu, seperti: “watashiwa Indonesia
jin” ? . kalimat tersebut secara makna orang akan tetap paham akan tetapi
secara struktur bahasa dan kesopanan bahasanya mengisaratkan hal itu jelek (tidak
sopan).
2. Dewa Arimasen では ありません (Penyangkalan)
Dewa arimasen
merupakan kebalikan dari kata desu, dewa arimasen merupakan kalimat
penyangkalan yang mempunyai arti (bukan atau tidak) terletak di akhir kalimat
dan juga menandakan kalimat tersebut kalimat bahasa sopan. Sama halnya dengan
desu, kalimat dewa arimasen juga diikuti oleh kata benda dan kata sifat.
Maru kita
perhatikan contoh:
わたし は インドネシア 人 では ありません。
Watashiwa
indonesia jin dewa arimasen
Saya bukan orang Indonesia.
わたし は がくせい では ありません。
Watashi
wa gakusei dewa arimasen
Saya bukan seorang
siswa
わたし は たまだ です。わたし は たなか では ありません。
Watashi
wa yamada desu. Watashi wa tanaka dewa arimasen
Saya adalah Yamada.
Saya bukan Tanaka.
あの 人 は じょうず では ありません
Ano
hito wa jouzu dewa arimasen
Orang itu
pandai/pintar
Demikian beberapa
contoh penggunaan kata dewa aimasen, kalimat yang berarti tidak/ bukan. Dan dalam
menyatakan tidak tersebut juga bisa menggunakan kata じゃ ありませんja
arimasen yang juga berarti tidak atau bukan. のびた は じょうずな じゃ ありませんNobita wa jouzuna ja arimasen.
Nobita tidak pandai.
3. Kata Tunjuk Kono, Sono, Ano (この、その、あの)
Ada beberapa
macam dari kata tunjuk, seperti kono sono ano, kore sore are, koko soko dan
asoko. Dalam artikel ini kita akan bahas apa itu kata tunjuk kono sono ano dan
bagaimana cara penggunaannya dalam kalimat.
Kata tunjuk kono
sono ano mempunyai arti ini, itu dan itu. Pertama kata tunjuk このkono, kata tunujuk kono
digunakan ketika menunjukkan pada benda yang berada dekat dari pembicara.
この かばん は わたしの です。
Kono
kaban wa watashino desu.
Tas ini punya saya
この ボルペン は せんせい の です。
Kono
borupen wa sensei no desu
Pena ini punya
guru.
Kedua, kata
tunjuk そのsono
digunakan ketika menunjuk pada benda yang berada agak sedikit jauh dari
pembicara dan lawan bicara.
その せんふき は きたない です。
Sono
senfuki wa kitanai desu
Kipas itu kotor.
その じしょ は たかい です。
Sono
jisho wa takai desu
Kamus itu mahal
Ketiga, kata
tunjuk あのano
digunakan untuk menunjuk pada benda yang berada jauh dari pembicara dan lawan
bicara.
あの ひと は ハンサム です
Ano
hito wa hansamu desu.
Orang itu (itu
jauh) ganteng.
あの くるま は とても いい です。
Ano
kuruma wa totemo ii desu.
Mobil itu (jauh)
sangat bagus.
Catatan*
Dalam
menggunakan kata tunjuk この、その、あの kono
sono ano wajib diikuti oleh kata benda seperti pada contoh- contoh dari kalimat diatas.
この かばん。
この じしょ。
Minna san, sekian dulu
pembahasan artikel kali ini ya, bagi yang mau bertanya silahkan ditinggalkan
komentarnya.. Terimaksih ^-^
0 comments:
Post a Comment